EKSTERNALITAS DAN BARANG PUBLIK
TUGAS MID SEMESTER
“EKSTERNALITAS DAN BARANG PUBLIK”
OLEH
FERRY FADLY
MIKRO MAKRO
INTERMEDIATE
PROGRAM MAGISTER
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KENDARI
EKSTERNALITAS DAN BARANG PUBLIK
Eksternalitas pada dasarnya membahas biaya atau manfaat yang timbul tetapi
hal tersebut tidak tercakup dalam harga pasar. Eksternaliatas adalah salah satu
topik pembahasan penting dalam ekonomi publik. Apalagi ketika sedang membahas
kebijakan ekonomi pemerintah. Topik eksternalitas menjadi salah satu
justifikasi ilmiah dari sisi ekonomi atas kebijakan yang pemerintah ambil.
Barang
publik adalah barang yang tidak mengurangi ketersediaan mereka kepada
orang lain saat Anda menggunakannya. Dan, Anda juga tidak dapat mencegah orang
lain menggunakan dan mengambil manfaat darinya. Contoh barang publik adalah
lampu jalan, pertahanan negara, udara bersih, sistem pengendalian banjir,
mercusuar, dan peradilan
1.
PENGERTIAN EKSTERNALITAS MENURUT PARA AHLI
A. Hyman
Pengertian Eksternalitas adalah biaya-biaya atau manfaat-manfaat dari
transaksi pasar yang tidak direfleksikan (dicerminkan) dalam harga. Ketika
eksternalitas berlaku, pihak ketiga (diluar pihak penjual dan pembeli barang) dipengaruhi
oleh produksi atau konsumsi barang tersebut. Manfaat ataupun biaya yag
ditanggung pihak ketiga tidak dipertimbangkan oleh penjual dan pembeli barang
sehingga menghasilkan eksternalitas.
B. Gruber
Pengertian Eksternalitas menurut Gruber
adalah muncul ketika tindakan satu pihak membuat pihak lain lebih buruk atau
lebih baik, namun pihak pertama tidak menanggung biaya atau menerima manfaat
dari melakukannya.
C.
Stiglitz
Pengertian eksternalitas adalah tindakan
satu individu atau perusahaan mempengaruhi individu atau perusahaan lain dimana
satu perusahaan membebankan biaya kepada perusahaan lain tetapi tidak
memberikan kompensasi untuk mereka. Atau alternatif lainnya, eksternalitas
adalah dimana satu perusahaan memberikan manfaat kepada perusahaan lain tetapi
tidak mendapatkan ganjaran/hadiah karena menyediakannya.
Dari beberapa pengertian eksternalitas
menurut para ahli diatas dapat disederhanakan bahwa eksternalitas adalah biaya
atau manfaat yang diterima oleh pihak ketiga yang tidak diperhitungkan penjual
dan pembeli ketika melakukan transasksi jual beli di pasar.
2.
KLASIFIKASI DAN CONTOH EKSTERNALITAS
Harga pasar tidak mampu mencerminkan secara akurat semua manfaat sosial
ataupun biaya sosial dalam perdagangan barang ketika ada eksternalitas didalamnya.
Klasifikasi eksternalitas dapat dijadikan dalam dua klasifikasi yaitu
eksternalitas positif dan negatif. Adapun penjelasan keduanya sebagai berikut:
A. Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif juga disebut external cost, yaitu biaya yang dibebankan
kepada pihak ketiga bukannya ke penjual maupun pembeli barang yang tidak
tercermin dalam harga pasar. Contoh eksternalitas negatif: efek buruk dari
polusi sebagai perusak kesehatan. Contoh lain adalah suara bising pesawat yang
terbang rendah menjadi contoh eksternalitas negatif bagi penduduk yang tinggal
dekat lokasi bandara.
B. Eksternalitas positif
Eksternalitas positif yaitu manfaat bagi pihak ketiga yang tidak dibayarkan
kepada pihak penjual dan pembeli barang atau jasa yang tidak tercermin dalam
harga. Contoh eksternalitas positif yaitu ketika terjadi kebakaran dan api
dipadamkan, contoh eksternalitas positif diterima oleh pihak ketiga yang
didekat daerah terbakar karena dengan dipadamkan api sehingga resiko terjadi
kebakaran di rumahnya tidak terjadi.
Yang tidak termasuk kedalam eksternalitas adalah bila dampak-dampak
tersebut termasuk didalam harga. Misalnya, bila seseorang suka photografi,
kenaikan dalam permintaan peralatan photografi oleh orang lain dapat membuat
harga perlengkapan fotografi naik karena kelangkaan. Kenaikan harga tersebut
mencerminkan secara relatif kenaikan permintaan antara mereka dan kenaikan
harga tersebut sebagai insentif untuk menghasilkan produk lebih banyak.
3.
DAMPAK EKSTERNALITAS DALAM EFISIENSI
Pasar persaingan sempurna yang tidak diatur akan menghasilkan pasar yang
efisien dimana harga yang sama dengan marginal cost dan marginal benefit yang
penjual dan pembeli nikmati. Ketika eksternalitas ada, marginal cost atau
marginal benefit menjadi menyimpang. Sehingga pasar dianggap tidak efisien.
Lantas bagaimana perubahan akibat dampak eksternalitas tersebut terhadap
efisiensi?
A. Dampak Eksternalitas Negatif
Dampak eksternalitas negatif yang muncul akan membuat harga barang/jasa
tidak mencerminan marginal social cost (MSC) secara penuh dalam mengalokasi
sumber daya untuk menghasilkan produk tersebut sehingga menimbulkan biaya bagi
pihak ketiga. MSC dapat dirumuskan sebagai berikut:
MPC + MEC = MSC
Marginal cost yang mendasari keputusan
produsen untuk memproduksi barang kita anggap sebagai Marginal Private
Cost (MPC). Sederhananya MPC sebagai biaya marginal yang ditanggung
oleh perusahaan untuk produksi. Untuk mendapatkan Marginal Social Cost (MSC),
MPC harus ditambahkan Marginal Eksternal Cost dari output
(MEC). Dampak eksternalitas negatif memunculkan biaya Marginal External
Cost (MEC). MEC adalah biaya ekstra pada pihak ketiga yang muncul dari
produksi lagi barang atau jasa. MEC adalah bagian dari marginal social cost
dari pembuatan barang.
Jadi, Marginal Social Cost (MSC) akan
menggambarkan biaya yang sebenarnya, dimana melingkupi biaya marginal yang
ditanggung produsen (MPC) dan biaya marginal yang ditanggung oleh pihak ketiga
(MEC) sebagai akibat dari produksi/konsumsi barang tersebut. Dampak
eksternalitas negatif yang tidak dihitung dalam harga barang akan tergambar
dalam MEC. Contoh dampak eksternalitas negatif nya yaitu kerusakan lingkungan,
maka MEC seharusnya menggambarkan biaya kerusakan lingkungan tersebut.
Pada kondisi ekuilibrium pasar persaingan sempurna seharusnya:
MPC = MSB
Bila dalam kondisi pasar persaingan
sempurna yang tidak ada eksternalitas, MPC yang ditanggung produsen seharusnya
sudah termasuk didalamnya juga biaya eksternal yang ditanggung pihak ketiga.
Sehingga biaya sosial marginal (MSC) menjadi sama dengan MPC.
Namun, ketika ada eksternalitas, dampak
eksternalitas negatif menyebabkan Marginal Private Cost (MPC)
dari barang akan jauh lebih rendah dari marginal social cost (MSC) nya.
Artinya, produsen hanya memikirkan biaya untuk menghasilkan barang/jasa saja,
tanpa memperhitungkan biaya marginal eksternal (MEC) seperti kerusakan
lingkungan didalam harga barang nya. MPC menjadi jauh lebih rendah dari MSC
karena dampak eksternalitas negatif nya belum diperhitungkan oleh produsen
didalam harga barangnya.
Marginal social cost dari barang dan jasa yang efisien mensyaratkan bahwa:
MSC= MPC + MEC = MSB
Marginal social cost (MSC) dari barang,
termasuk marginal external cost, harus sama dengan marginal social benefitnya
untuk mencapai efisiensi.
Agar dapat lebih memahami dampak
eksternalitas negatif sebagaimana dijelaskan diatas, coba perhatikan kurva dan
penjelasan berikut ini:
Dari kurva diatas kita ingin membuat
ilustrasi dampak eksternalitas negatif. Garis MPC menggambarkan biaya marginal
perusahaan untuk menghasilkan produk (MPC). Garis MPC pada gambar diatas adalah
biaya perusahaan menghasilkan barang tanpa memperhitungkan dampak eksternalitas
negatif. Sedangkan MSB menggambarkan Marginal Social Benefit (MSB),
sederhananya yang diminta konsumen.
Awal mula cerita kita mulai dari titik a.
Kita mengambil permisalan perusahaan rokok. Titik a kita anggap sebagai
pertemuan tingkat harga dan seberapa banyak yang ingin dijual oleh perusahaan
(MPC) dan yang dibeli konsumen (MSC). Jumlah yang dibeli yaitu sebanyak 10
dengan harga 9 rupiah. Harga terbentuk pada titik a karena perusahaan dan
konsumen belum memperhitungkan dampak eksternalitas negatif yang muncul.
Bila kita memperhitungkan dampak
eksternalitas negatif dan menghitung biayanya, akan muncul biaya marginal
eksternal (MEC). MEC ini kita anggap sebagai biaya dari adanya dampak
eksternalitas negatif. Pada saat jumlah permintaan barang yang awalnya sebesar
10 dengan harga 9 rupiah (titik a), titik harga ini lebih rendah dari harga
yang seharusnya. Sebab harga ini belum memperhitungkan dampak eksternalitas
negatif yang muncul (MEC).
Bila kita memperhitungkan biaya marginal
keseluruhannya/biaya sosial marginal, seharusnya pada garis Marginal Social
Cost (MSC). Pada garis MSC sudah diperhitungkan biaya marginal untuk
menghasilkan barang (MPC) dan ditambah biaya marginal dari dampak eksternalitas
negatif (MEC). Harga yang awalnya pada titik a bila ditambah biaya eksternal
sebagai kompensasi dampak eksternalitas negatif, akan ada kenaikan sebesar f
(warna biru). Kenaikan sebesar ini sebagai gambaran biaya MEC. Sehingga dengan
kuantitas barang 10, harga barang akan bergeser dari titik a ke titik c menjadi
15 rupiah.
Bila produsen menerapkan harga MSC, harga
yang berubah dari titik a ke titik c menjadi mahal bagi konsumen. Oleh sebab
itu, konsumen akan mengurangi permintaan barangnya. Interaksi tawar menawar
pasar akan memunculkan keseimbangan baru yaitu pada titik b. Bila transaksi
didalam pasar tersebut memperhitungkan biaya marginal produsen (MPC) dan biaya marginal
eksternal (MEC) sebagai biaya dampak eksternalitas negatif, maka pertemuan
antara permintaan dan penawarannya akan berada pada titik b. Pada titik b ini
terjadi kenaikan harga sebagai kompensasi dampak eksternalitas negatif, namun
juga terjadi penurunan permintaan barang karena harga lebih mahal.
B.
Dampak
Eksternalitas Positif
Ketika dampak eksternalitas positif ada,
harga tidak sepenuhnya sama dengan marginal social benefit (MSB) barang dan
jasa. Contoh eksternalitas positif: suntikan vaksin untuk melawan penyakit.
Orang-orang yang divaksin mendapatkan manfaat untuk dirinya dan tentunya
berkurangnya orang yang terkena sakit akan mengurangi resiko orang lain terkena
penyebaran penyakit. Berkurangnya resiko penyakit memberikan dampak
eksternalitas positif bagi orang lain bahkan seluruh dunia sehingga resiko
terkena penyakit berkurang. Sehingga potensi orang yang membeli vaksin menjadi
lebih sedikit.
Dampak eksternalitas positif
menyebabkan Marginal Social Benefit (MSB) lebih tinggi
daripada manfaat marginal yang didapat penjual atau pembeli. Manfaat marginal
yang didapat pembeli atau penjual disebut dengan Marginal Private
Benefit (MPB). Anggap saja bahwa dampak eksternalitas positif ini
memberikan manfaat juga bagi pihak ketiga diluar penjual dan pembeli. Manfaat
yang diterima pihak ketiga ini digambarkan sebagai Marginal External Benefit
(MEB).
Dengan adanya dampak eksternalitas positif
membuat Marginal External Benefit (MEB), manfaat dari tambahan
output bertambah kepada pihak ke tiga daripada kepada pembeli atau penjual
barang. Secara umum ketika damapak eksternalitas positif ada, marginal private
benefit akan jauh di bawah marginal social benefit.
Output yang efisien terjadi pada saat
marginal social benefit sama dengan marginal social cost yang terjadi untuk
memproduksi vaksin. Sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:
MPBi + MEB = MSB = MSC
Agar dapat lebih memahami dampak
eksternalitas positif, coba perhatikan kurva dan penjelasan berikut ini:
Dari kurva diatas kita ingin membuat
ilustrasi bahwa MSC sebagai biaya marginal sosial sama dengan MPC. Transaksi
penjual dan pembeli dipasar sebelum diperhitungkan adanya dampak eksternalitas
positif yaitu berada pada titik a. Karena adanya dampak eksternalitas positif
yang tidak diperhitungkan penjual dan pembeli, manfaat marginal sosialnya (MSB)
lebih tinggi dari harga yang berlaku dipasar.
Awalnya aktivitas penjual dan pembeli
terjadi di titik a, tapi karena ada tambahan manfaat dari dampak eksternalitas
positif. Sehingga manfaat marginal sosial secara keseluruhan (MSB=MPB+MEB)
berada pada garis MSB. Pada garis MSB inilah diperhitungkan manfaat marginal
keseluruhan baik yang didapat oleh pembeli (MPB) dan manfaat tambahan yang
didapatkan oleh masyarakat yang tidak membeli (MEB).
Dalam kondisi demikian, harga yang
ditetapkan oleh pasar tanpa memperhitungkan dampak eksternalitas positif
menjadi lebih rendah dari keseluruhan manfaat marginal sosial yang ada. Apabila
dampak eksternalitas positif diperhitungkan maka keseimbangan transaksi penjual
dan pembeli akan bergeser dari awalnya berada pada titik a menjadi ke titik c.
4.
BARANG
PUBLIK
Pemerintah
biasanya menyediakan barang publik. Pihak swasta enggan memasok karena tidak
menguntungkan. Bisnis merasa sulit untuk mengumpulkan pendapatan dari konsumen.
Namun, beberapa individu atau organisasi sukarela mungkin menyediakannya,
tetapi dalam skala terbatas.
A.
Karakteristik barang publik
Pemerintah menyediakan barang publik untuk kesejahteraan atau memberikan
manfaat bagi semua warga negara. Mereka tersedia untuk umum dan tidak secara
eksplisit ditujukan untuk kelompok orang tertentu. Ketika seseorang
menggunakannya, itu tidak menghentikan orang lain untuk menuai manfaat yang
sama.
B.
Ciri utama barang publik
1.
Tidak ada
saingan
Saat Anda
menggunakan barang publik, itu tidak membatasi ketersediaannya untuk orang
lain. Meskipun kita berbeda selera, kita mendapatkan manfaat yang sama. Ambil
kasus lampu jalan. Anda dan orang lain sama-sama mendapat manfaat dari jalan
raya saat berkendara di jalan raya.
Ini mungkin
sedikit berbeda untuk jalan raya dan jalan raya. Ketika jalan penuh, itu
mengurangi manfaat yang tersedia bagi orang lain. Sedangkan untuk jalan tol,
Anda harus membayar untuk menggunakannya. Namun, ketika Anda menggunakan jalan
tol, Anda tidak dapat mencegah orang lain untuk menggunakannya.
2.
Tidak dapat
dikecualikan
Ketika
pemerintah telah membuat barang publik tersedia, mereka tersedia untuk semua
orang. Anda tidak dapat mencegah orang lain menggunakan dan memanfaatkan
barang-barang ini.
Jadi, barang
publik adalah untuk pembayar dan bukan pembayar. Ini kemudian memunculkan
pengendara gratis, di mana mereka dapat mengkonsumsi dan mendapatkan keuntungan
tanpa membayarnya. Contohnya adalah jalan raya, yang menguntungkan baik wajib
pajak maupun bukan wajib pajak.
C. Contoh barang publik
Pertahanan dan keamanan negara. Pemerintah
memberikan perlindungan kepada semua warga negara. Jika Anda melakukan
pelanggaran lalu lintas, Anda tidak dapat menghentikan polisi untuk menghukum
Anda, bahkan jika Anda membayar pajak. Demikian pula, mereka yang tidak
membayar pajak juga akan menerima sanksi yang sama karena melakukan hal yang
sama.
Udara bersih. Udara bersih tersedia di
mana-mana. Anda dan tetangga Anda sama-sama menikmatinya. Dan, tentu saja, Anda
tidak akan membuat kotak pemisah antara udara bersih Anda dan rumah tetangga
Anda.
Lampu jalan. Baik pengendara maupun penduduk
setempat mendapat manfaat dari lampu jalan. Penghuni mungkin dikenakan biaya
untuk membeli dan menyediakan lampu ini. Begitu juga dengan pengendara mobil
atau motor yang melewati jalan tersebut dapat menikmatinya tanpa membayar
iuran.
Jaringan radio atau televisi. Setelah
sinyal radio atau televisi disiarkan, semua orang dapat mengaksesnya. Sulit
untuk menghentikan seseorang dari menggunakannya. Selain itu, tidak mencegah
orang lain menggunakannya saat Anda mendengarkan radio atau menonton televisi.
D. Perbedaan antara barang publik, barang klub, barang umum, dan barang
pribadi
Para ekonom
membagi barang menjadi empat kategori berdasarkan variabel rivalitas dan
ekskludabilitas.
1)
Barang pribadi
Barang-barang pribadi tidak dapat dikecualikan dan
bersifat rivalitas. Mereka termasuk barang-barang yang Anda gunakan setiap
hari, seperti pakaian dan makanan. Saat membeli dan memakai pakaian, pakaian
Anda tidak lagi tersedia untuk orang lain. Itu milik Anda, dan Anda berhak
melarang orang lain menggunakannya.
Untuk menikmati barang pribadi, kita harus bersaing
dan membayarnya. Oleh karena itu, mereka cenderung tidak menghadapi masalah
pengendara bebas daripada barang publik.
2)
Barang umum
Saat Anda
menggunakan barang umum, itu mengurangi ketersediaan untuk orang lain. Namun,
Anda tidak dapat mencegah orang lain menggunakannya.
Contoh yang sering dikutip adalah kayu, sumber daya
mineral, dan ikan di perairan internasional. Karena saling bersaing,
orang-orang akan berlomba-lomba untuk mengambil keuntungan dari barang-barang
umum. Pada saat yang sama, mereka tidak dapat mencegah orang lain melakukannya.
Akibatnya, pada akhirnya mengarah pada perilaku eksploitatif. Hal ini
memunculkan fenomena tragedi milik bersama.
Ambil kayu, misalnya. Ketika Anda menebang kayu di
hutan, orang lain akan mengikuti Anda. Dan, tentu saja, Anda tidak dapat
mencegahnya. Mengetahui persediaan kayu semakin menipis, semakin banyak orang
yang menebang kayu. Jika tidak ada regulasi (misalnya dari pemerintah),
menyebabkan sumber daya kayu habis.
3)
Barang
klub
Barang klub
adalah jenis barang yang tidak dapat disaingi dan tidak dapat dikecualikan.
Jika Anda menggunakannya, mereka masih tersedia untuk orang lain. Tapi, untuk
menuai keuntungan, pemasok mungkin mengecualikan beberapa orang untuk
menggunakannya. Pemasok dapat membebankan harga sehingga barang hanya tersedia
bagi orang yang mau membayar.
Contoh item
klub adalah TV kabel, bioskop, dan taman pribadi. Anda dan teman Anda dapat
menikmatinya bersama tanpa mengurangi manfaat satu sama lain. Tentu saja, Anda
dan teman Anda harus membayar.
4) Barang publik
Barang
kuasi-publik adalah campuran barang publik dan barang pribadi. Contohnya adalah
jalan raya, jalan tol, dan terowongan.
Barang publik
memiliki dua karakteristik berikut:
a.
Semi-non-saingan. Sampai batas tertentu, penggunaan
barang tidak mengurangi ketersediaan untuk orang lain. Namun, karena jumlah
pengguna meningkat, ketersediaannya untuk orang lain berkurang.
b.
Semi-non-excludable. Memang, pemasok dapat
mengecualikan orang lain dari menggunakan barang. Tapi, mungkin sulit atau
mahal untuk melakukannya. Misalnya, memagari taman atau memungut biaya masuk.
Ambil jalan
raya. Kebanyakan orang mendapat manfaat darinya, dan mereka tidak dapat
mencegah orang lain mendapatkan manfaat yang sama. Tapi, manfaatnya berkurang
karena semakin banyak orang menggunakannya karena meningkatkan kemacetan. Juga,
untuk mendapatkan keuntungan, Anda harus memiliki kendaraan dan SIM atau
membayar transportasi umum.
Contoh lain
dari barang publik adalah taman umum. Saat Anda bermain bersama keluarga di
taman umum, Anda tidak dapat mencegah keluarga lain bermain di lokasi yang
sama. Anda dan mereka berdua mendapatkan keuntungan yang sama.
Namun, pada
titik tertentu, manfaatnya berkurang semakin banyak orang menggunakannya. Jika
taman penuh, itu akan mengurangi ruang yang tersedia untuk orang lain.
Komentar
Posting Komentar